Pekanbaru, -Masyarakat Pekanbaru dihebohkan dengan beredarnya video pengambilan dan penarikan pengadaan dan perlengkapan barang dari perusahaan vendor di Gedung DPRD kota Pekanbaru.
Dilansir dari Youtube RiauTribune Channel, pihak perusahaan vendor pengadaan perlengkapan di DPRD kota Pekanbaru merasa kecewa karena uang pengadaan perlengkapan tak kunjung dibayarkan.
Hal ini sangat memalukan. Kursi pimpinan dan sejumlah peralatan meubiler Kantor DPRD Pekanbaru diambil kembali oleh vendor penyedia barang. Ini disebabkan pihak Sekretariat DPRD Pekanbaru tak membayar meubiler tersebut hampir dua tahun lamanya.
Langkah pengambilan paksa dilakukan vendor karena hingga kini tak ada kepastian kapan pembayaran dilakukan oleh Sekretaris DPRD Pekanbaru, Badria Rikasari. Adapun harga perabotan kerja utama DPRD Pekanbaru tersebut mencapai Rp 800 juta.
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
"Saya merasa dipermainkan, makanya ditarik semua. Mulai televisi, kursi pimpinan DPRD dan papan nama fraksi partai, " kata Hendrik pelaksana pengadaan meubiler tersebut, Senin (27/12/2021).
Menurutnya, barang-barang tersebut harusnya dibayar pada tahun 2020 lalu. Namun, karena terjadi tunda bayar, pembayaran tak kunjung dilakukan. Pihaknya makin meradang karena sampai saat ini tidak ada kepastian pembayaran dilakukan.
Yang membuat Hendrik makin tak sabar, ternyata pihak Sekretariat DPRD Pekanbaru lebih memilih pembayaran untuk vendor lain.
"Padahal, pekerjaan kita lebih dulu dikerjakan. Saya tidak tahu kenapa Sekretaris DPRD tidak mau meneken pembayaran. Itu anggaran 2020 lalu, " kata Hendrik.
Sekretaris DPRD Pekanbaru, Badria Rikasari belum dapat dikonfirmasi soal penarikan barang oleh vendor tersebut.
Hendrik selaku kordinator dari pihak perusahaan mengatakan, bahwa pengambilan barang dilakukan karena pihak DPRD kota Pekanbaru tak kunjung menyelesaikan pembayaran senilai kurang lebih 800 juta terkait pengadaan barang dan perlengkapan di DPRD kota Pekanbaru.
” Telat bayar, maka kami mengambil kembali barang kami, seperti 6 (Enam) buah kursi Pimpinan Fraksi di Ruang Paripurna, Meja Pimpinan, Penyejuk Ruangan dan pencabut atribut logo fraksi, ”. Ucap Hendrik
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan Perusahaan, karena sudah beberapa kali dilakukan mediasi. Akan tetapi, pihak dari DPRD kota Pekanbaru sampai hari ini, Senin (27/12/2021) belum merealisasi pembayaran tersebut. Singkat Hendrik
Sementara itu, Ketua DPRD kota Pekanbaru Hamdani ketika dikonfirmasi terkait pengambilan barang dan perlengkapan oleh pihak vendor mengatakan bahwa hal tersebut domainnya Sekretaris DPRD.
” Tak Paham, karena itu domainnya Sekretariat. Kita harap, sekretariat biasa menyelesaikan masalah tersebut, ”. Balas Ketua DPRD Hamdani ketika dikonfirmasi Wartaoke.net
Lanjutnya, ” Tidak ada informasi sebelumnya oleh Sekretariat. Dan Dewan tidak sampai detail sampai kesitu. Jadi, konfirmasi ke Sekretariat, ”. Sambungnya
Sementara itu, Sekretariat DPRD kota Pekanbaru, Rika ketika di konfirmasi hal yang sama menyampaikan ke bagian umum saja.
” Langsung Kabag Umum saja. Baru nanti ke saya, ”. Balas Rika melalui pesan Gawai
Saat ditanya perihal nama Perusahaan vendor pengadaan dan perlengkapan yang menyita tersebut, Rika tidak mau menyebutkan nama Perusahaannya dan mengarahkan ke kembali lagi membalas ke Bagian Umum
” Tanya ke Bagian Umum kalau tidak ke PPTK dululah, ”. Tutupnya. (Mulyadi).